Penting! Inilah Fakta di Balik 3 Mitos Menstruasi

Salah satu hal yang membuat wanita bingung ketika menstruasi adalah beragam mitos yang ada di baliknya. Beberapa mitos menstruasi bisa menyesatkan sekaligus membuat seseorang tidak berpikir jernih. Apa saja mitos-mitos yang biasa didengar masyarakat tentang menstruasi? Simak penjelasannya di sini, yuk!

1. Menstruasi Selalu Terjadi di Tanggal yang Sama Setiap Bulannya

Banyak wanita yang menganggap menstruasi selalu dan pasti terjadi di tanggal yang sama setiap bulannya. Perlu dipahami, hal ini merupakan salah satu mitos menstruasi yang umum didengar oleh masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang perlu memahami fakta di balik mitos tersebut.

Siklus menstruasi seorang wanita tidak sama dengan menstruasi itu sendiri. Menstruasi merupakan keadaan di mana wanita mengeluarkan darah dari rahim melalui vagina. Sementara itu, siklus menstruasi merupakan keseluruhan waktu dari satu periode mulai ke periode berikutnya.

Pada umumnya, siklus menstruasi seorang wanita berlangsung selama 28 hari. Namun, faktanya, angka tersebut hanyalah angka rata-rata. Beberapa wanita memiliki siklus yang lebih lama, mulai dari 29 hingga 35 hari. Beberapa wanita lain mungkin memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek.

Ada beberapa hal yang memengaruhi panjang pendeknya siklus menstruasi pada wanita. Situasi tersebut dapat berupa fluktuasi berat badan, konsumsi obat tertentu, emosi, dan lain sebagainya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir terhadap mitos menstruasi yang ini, ya. Hal ini dikarenakan setiap wanita memiliki kondisi dan keunikannya masing-masing.

Baca juga: Cara meredakan nyeri haid secara alami

2. Menstruasi adalah Hal yang Memalukan

Mungkin beberapa di antara kamu pernah merasa bingung sekaligus malu ketika mengalami menstruasi yang pertama kali. Kamu mungkin bahkan menyembunyikan kondisi ini dari orang terdekatmu, seperti kakak atau ibumu. Padahal, kalau mereka tahu, mereka akan membantumu dengan senang hati, lho!

Oleh karena itu, stigma negatif atau mitos menstruasi ini perlu dihilangkan. Wanita tidak perlu merasa malu ketika membeli pembalut di toko terdekat dan menyembunyikannya seolah-olah pembalut merupakan barang yang memalukan.

Menstruasi bukanlah sesuatu yang luar biasa. Kondisi ini terjadi pada sebagian besar wanita di dunia. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang beradab perlu menghilangkan mitos menstruasi tersebut untuk memberi rasa aman dan nyaman satu sama lain.

3. PMS Itu Hoaks Belaka

PMS atau premenstrual syndrome adalah kombinasi berbagai gejala yang berkaitan dengan menstruasi. Hal ini menyebabkan gejala-gejala, seperti kelelahan, mudah marah, sering merasa cemas, hingga merasa sedih sebelum dan selama menstruasi. Dari beberapa hal yang disebutkan di atas, >90% wanita di Amerika Serikat mengalami setidaknya satu gejala.

Beberapa wanita mengalami PMS dengan gejala ringan. Namun, ada juga wanita yang mengalami PMS dengan level di atasnya yang membuatnya tidak bisa bekerja atau mengikuti pembelajaran di sekolah. Hal ini sangat bergantung pada keunikan wanita dan kondisi tubuhnya masing-masing.

Mitos menstruasi yang menyebutkan bahwa PMS itu hoaks atau palsu atau hanya ada di kepala wanita adalah tidak benar. Faktanya, PMS ini disebabkan oleh hormon, terlepas dari seberapa berat gejala yang wanita alami. Hal ini berarti, beragam gejala tersebut muncul tanpa kendali wanita itu sendiri (bekerja di luar kendali wanita).

Daripada memikirkan mitos menstruasi yang tidak pasti, ada baiknya wanita melakukan beberapa cara untuk meredakan gejala PMS. Beberapa hal tersebut adalah mengonsumsi makanan dan minuman sehat, tidur yang cukup, berolahraga, mengatasi stres, hingga menghindari rokok.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top